JAKARTA, KOMPAS.com "- Delegasi Indonesia menyampaikan pandangan mengenai pentingnya jurnalisme damai di daerah rawan konflik, dalam pertemuan Dialog Antaragama Asia dan Eropa (Asia-Europe Meeting Interfaith Dialog/ASEM IFD) ke-7 di Manila, Filipina. Demikian disampaikan Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Romo Benny Susetyo Pr, yang dihubungi seusai pertemuan ASEM IFD7 di Manila, Filipina, hari Jumat (14/10/2011). Pertemuan ASEM IFD7 dihadiri 176 peserta dari 30 negara. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Duta Besar RI di Manila Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo dengan anggota antara lain Din Syamsuddin. Semakin banyak informasi otentik tentang
bejubel market place terbaik indonesia Anda tahu, semakin banyak orang mungkin adalah untuk mempertimbangkan Anda ahli
bejubel market place terbaik indonesia . Baca terus untuk fakta
bejubel market place terbaik indonesia bahkan lebih yang Anda dapat berbagi.
"Salah satu gagasan yang disampaikanadalah pentingnya mengembangkan konsep jurnalisme damai di daerah rawan konflik," kata Benny. Dengan demikian, diharapkan masyarakat semakin menyadari pentingnya kerukunan dan kedamaian dalam kehidupan masyarakat yang heterogen dan berbeda-beda, baik suku, agama, ras, maupun antargolongan. Benny menambahkan, gagasan pengembangan jurnalisme damai dari delegasi Indonesia mendapatkan tanggapan positif dari para peserta pertemuan. Pertemuan itu juga mengapresiasi peranan generasi muda dalam membangun saling pemahaman, toleransi, dan kerukunan antar-agama, dan mendukung kontinuitas peran tersebut.
"Salah satu gagasan yang disampaikanadalah pentingnya mengembangkan konsep jurnalisme damai di daerah rawan konflik," kata Benny. Dengan demikian, diharapkan masyarakat semakin menyadari pentingnya kerukunan dan kedamaian dalam kehidupan masyarakat yang heterogen dan berbeda-beda, baik suku, agama, ras, maupun antargolongan. Benny menambahkan, gagasan pengembangan jurnalisme damai dari delegasi Indonesia mendapatkan tanggapan positif dari para peserta pertemuan. Pertemuan itu juga mengapresiasi peranan generasi muda dalam membangun saling pemahaman, toleransi, dan kerukunan antar-agama, dan mendukung kontinuitas peran tersebut.