JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Golkar, Theo L Sambuaga, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk bisa bertindak adil terkait kasus dugaan suap cek perjalanan pemilihan Deputi Gubernur Senior BI tahun 2004. KPK pun harus menyeret pihak-pihak yang terlibat lainnya, seperti pihak pemberi suap. "Kami lihat ini dari segi proses hukum harus tuntas dan adil jadi semua yang betul-betul disidik harus dikejar. Kami minta KPK konsisten mengejar siapa penyuapnya ini," ungkap Theo, Minggu (30/1/2011), saat berkunjung ke Rutan Kelas I Cipinang, Jakarta. How can you put a limit on learning more? The next section may contain that one little bit of wisdom that changes everything.
Ia pun meminta KPK untuk membuka pihak-pihak yang diduga menyuap sehingga bisa mengembalikan nama baik pihak-pihak yang tak terlibat. "Teman-teman yang ditahan ini dianggap diduga menerima suap. Tapiitu dari siapa, untuk kepentingan siapa? Untuk kepentingan nama baik orang banyak, KPK harus membuka ini," ucapnya. Theo hadir sekitar pukul 16.00 WIB bersama dua petinggi Golkar lainnya yakni Wasekjen Golkar Ricky Rahmadi dan Rene Manimbu. Kehadiran Theo ini untuk menjenguk tiga politisi Golkar yang ditahan di Tahanan Cipinang yakni Paskah Suzetta, Martin Brian Seran, dan Ahmad Hafid Zamawi. Di dalam kasus cek perjalanan ini, Paskah diduga menerima cek Rp 600 juta, Martin Brian Seran (Golkar) diduga menerima cek Rp 250 juta, dan Ahmad Hafid Zamawi diduga menerima cek Rp 600 juta. Aliran cek tersebut diduga untuk memuluskan langkah Miranda Goeltom menjadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004.
Ia pun meminta KPK untuk membuka pihak-pihak yang diduga menyuap sehingga bisa mengembalikan nama baik pihak-pihak yang tak terlibat. "Teman-teman yang ditahan ini dianggap diduga menerima suap. Tapiitu dari siapa, untuk kepentingan siapa? Untuk kepentingan nama baik orang banyak, KPK harus membuka ini," ucapnya. Theo hadir sekitar pukul 16.00 WIB bersama dua petinggi Golkar lainnya yakni Wasekjen Golkar Ricky Rahmadi dan Rene Manimbu. Kehadiran Theo ini untuk menjenguk tiga politisi Golkar yang ditahan di Tahanan Cipinang yakni Paskah Suzetta, Martin Brian Seran, dan Ahmad Hafid Zamawi. Di dalam kasus cek perjalanan ini, Paskah diduga menerima cek Rp 600 juta, Martin Brian Seran (Golkar) diduga menerima cek Rp 250 juta, dan Ahmad Hafid Zamawi diduga menerima cek Rp 600 juta. Aliran cek tersebut diduga untuk memuluskan langkah Miranda Goeltom menjadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004.
No comments:
Post a Comment