JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana perombakan kabinet oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai tak akan mengubah kontelasi politik terkait keberadaan menteri-menteri dari partai politik.
Presiden Yudhoyono juga dinilai tak berani mencopot menteri dari partai politik untuk menggantinya dengan kalangan profesional. Informasi tentang
disajikan di sini akan melakukan salah satu dari dua hal: baik itu akan memperkuat apa yang anda ketahui tentang
atau akan mengajari Anda sesuatu yang baru. Keduanya hasil yang baik.
"Kalau PKS tiga ya tetep tiga menterinya. Jadi kalau pun dicopot, gantinya paling dari kader partai politik lainnya. Atau bisa saja dirotasi di pos kementerian lain," kata anggota Komisi III dari Partai Golkar Bambang Soesatyo di Jakarta, Rabu (21/9/2011). Menurut Bambang, jika pun Presiden Yudhoyono berani melakukan perombakan kabinet, halbukan langkah besar memperbaiki kinerja pemerintahan. Bambang menyatakan menteri dari partai politik termasuk dari Partai Golkar masih akan aman di kabinet. "Kalau pun Menteri ESDM dicopot, itu pun karena persoalan internal di Partai Demokrat," katanya.
Presiden Yudhoyono juga dinilai tak berani mencopot menteri dari partai politik untuk menggantinya dengan kalangan profesional. Informasi tentang
"Kalau PKS tiga ya tetep tiga menterinya. Jadi kalau pun dicopot, gantinya paling dari kader partai politik lainnya. Atau bisa saja dirotasi di pos kementerian lain," kata anggota Komisi III dari Partai Golkar Bambang Soesatyo di Jakarta, Rabu (21/9/2011). Menurut Bambang, jika pun Presiden Yudhoyono berani melakukan perombakan kabinet, halbukan langkah besar memperbaiki kinerja pemerintahan. Bambang menyatakan menteri dari partai politik termasuk dari Partai Golkar masih akan aman di kabinet. "Kalau pun Menteri ESDM dicopot, itu pun karena persoalan internal di Partai Demokrat," katanya.
No comments:
Post a Comment