JAKARTA, KOMPAS.com " Di manakah Nunun Nurbaeti, saksi kunci kasus dugaan suap cek perjalanan dalam pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia, Miranda S Goeltom pada 2004? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku tidak tahu keberadaan Nunun. Pengacara Nunun pun, Ina Rachman, juga mengaku tidak tahu di mana kliennya berada. Ia hanya tahu Nunun ada di luar negeri untuk berobat. Nama Nunun kembali mencuat beberapa hari ini setelah mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris menyatakan Nunun sehat dan kini berada di Thailand. Menurut Fahmi, Nunun hanya beralasan sakit untuk menghindari pemeriksaan KPK. Kontan pernyataan Fahmi membuat gerah orang-orang di belakang Nunun. Hari ini, Selasa (8/2/2011), Adang Daradjatun, suami Nunun, menggelar jumpa pers khusus menyikapi pernyataan Fahmi. Didampingi dokter pribadi Nunun, dr Andreas Hari, Adang kembali menegaskan istrinya serius sakit. Menurut dia, istrinya sakit sejak 25 Juli 2009, saat mengalami stroke.Pemberitaan gencar mengenai Nunun memengaruhi kesehatannya. Nunun yangdivonis mengalami amnesia tidak boleh stres. See how much you can learn about mobil keluarga ideal terbaik indonesia when you take a little time to read a well-researched article? Don't miss out on the rest of this great information.
Pertanyaannya, di mana Nunun dirawat? Adang enggan buka mulut. "Saya sudah pengalaman dulu waktu istri saya dirawat ada media yangmenanyakan dokter di sana dan mengatakan istri saya sedang dicari karenakasus. Setelah itu istri saya tidak diterima lagi di sana. Jadi sayatidak akan memberitahukan tempat istri saya saat ini," kata Adang. Ia menyatakan, dirinya siap jika dipanggil KPK untuk diminta keterangan terkait Nunun. Ia juga menyatakan, ia dan istrinya pernah berdiskusi soal kasus cek perjalanan dan istrinya mengaku tidak tahu-menahu. "Saya siap kalau mau dimintai keterangan. Saya dan istri juga pernah ngobrol soal itu (kasus cek perjalanan). Istri saya tidak tahu sama sekali tentang asal usul cek pelawat itu," kata Adang. Cek perjalanan Nunun disebut-sebut sebagaipihak yang berada di balik kasus suapcek perjalanan terhadap 25 anggota Komisi IX DPR periode 2004-2009. Terkait kasus tersebut, KPK telah menahan 24 politisi. Penangkapaninimenuai protes dari sejumlah pihakkarena KPK menangkap tersangka penerima suap, sementara pemberi suapbelum terungkap. Sebelumnya, dalam kasus yang sama, Pengadilan TindakPidana Korupsi telah memvonis empat politisi. Mereka adalah DudhieMakmun Murod (PDI-P), Udju Djuhaeri (mantan F-TNI/Polri),Endin AJSoefihara (PPP), dan Hamka Yandhu (Partai Golkar). Berdasarkansejumlah kesaksian di persidangan terungkap, cek perjalanan diberikanoleh Arie Malangjudo yang mengaku mendapat perintah dari pengusahaNunun Nurbaeti. Hingga hari ini, Nunun tidak pernah memenuhi panggilan pemeriksaandengan alasan sakit lupa berat.
Pertanyaannya, di mana Nunun dirawat? Adang enggan buka mulut. "Saya sudah pengalaman dulu waktu istri saya dirawat ada media yangmenanyakan dokter di sana dan mengatakan istri saya sedang dicari karenakasus. Setelah itu istri saya tidak diterima lagi di sana. Jadi sayatidak akan memberitahukan tempat istri saya saat ini," kata Adang. Ia menyatakan, dirinya siap jika dipanggil KPK untuk diminta keterangan terkait Nunun. Ia juga menyatakan, ia dan istrinya pernah berdiskusi soal kasus cek perjalanan dan istrinya mengaku tidak tahu-menahu. "Saya siap kalau mau dimintai keterangan. Saya dan istri juga pernah ngobrol soal itu (kasus cek perjalanan). Istri saya tidak tahu sama sekali tentang asal usul cek pelawat itu," kata Adang. Cek perjalanan Nunun disebut-sebut sebagaipihak yang berada di balik kasus suapcek perjalanan terhadap 25 anggota Komisi IX DPR periode 2004-2009. Terkait kasus tersebut, KPK telah menahan 24 politisi. Penangkapaninimenuai protes dari sejumlah pihakkarena KPK menangkap tersangka penerima suap, sementara pemberi suapbelum terungkap. Sebelumnya, dalam kasus yang sama, Pengadilan TindakPidana Korupsi telah memvonis empat politisi. Mereka adalah DudhieMakmun Murod (PDI-P), Udju Djuhaeri (mantan F-TNI/Polri),Endin AJSoefihara (PPP), dan Hamka Yandhu (Partai Golkar). Berdasarkansejumlah kesaksian di persidangan terungkap, cek perjalanan diberikanoleh Arie Malangjudo yang mengaku mendapat perintah dari pengusahaNunun Nurbaeti. Hingga hari ini, Nunun tidak pernah memenuhi panggilan pemeriksaandengan alasan sakit lupa berat.
No comments:
Post a Comment