JAKARTA, KOMPAS.com " Pengamanan di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Senin (7/2/2011) pagi, diperketat. Pasalnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hadir di gedung tersebut guna memimpin pertemuan dengan pemimpin sejumlah lembaga tinggi negara, seperti Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua MPR Taufik Kiemas, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Ketua BPK Hadi Poernomo, dan Ketua Mahkamah Agung Harifin A Tumpa. Para wartawan yang hendak meliput pertemuan Presiden dengan pemimpin sejumlah lembaga tinggi negara diarahkan ke lapangan tenis. Padahal, di dalam gedung tersebut ada ruang pers."Ada, tapi di dalam harus steril," ujar seorang staf Humas BPK ketika ditanya soal keberadaan ruang pers di gedung BPK. Pertemuan diperkirakan akan berlangsung selama dua jam. Setelah pertemuan, Presiden dan para pemimpin lembaga tinggi negara dijadwalkan akan memberikan keterangan pers bersama. Hopefully the information presented so far has been applicable. You might also want to consider the following:
Pada pertemuan tersebut, Presiden dan pemimpin lembaga tinggi negara saling bertukar pikiran dan membahas permasalahan fundamental yang ada di negeri ini, antara lain adalah upaya-upaya meningkatkan optimalisasi pengelolaan keuangan negara dan penegakan hukum. Pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutan dari tiga pertemuan sebelumnya di Istana Negara, Istana Bogor, dan MPR. Dikatakan, tujuan pertemuan itu adalah untuk membangun sinergi tanpa harus mencampuri dan mengintervensi fungsi, peran, dan tugas setiap lembaga negara. Dalam siaran pers yang diedarkan Biro Humas dan Luar Negeri BPK dikatakan, BPK akan mengemukakan bahwa lembaga-lembaga negara, termasuk lembaga pemerintah, harus terus berkomunikasi dan terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan. BPK, dalam pertemuan tersebut, menyampaikan perkembangan pembangunan pusat data BPK yang akan digunakan untuk melakukan pemeriksaan yang berbasis elektronik atau disebut dengan e-audit.
Pada pertemuan tersebut, Presiden dan pemimpin lembaga tinggi negara saling bertukar pikiran dan membahas permasalahan fundamental yang ada di negeri ini, antara lain adalah upaya-upaya meningkatkan optimalisasi pengelolaan keuangan negara dan penegakan hukum. Pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutan dari tiga pertemuan sebelumnya di Istana Negara, Istana Bogor, dan MPR. Dikatakan, tujuan pertemuan itu adalah untuk membangun sinergi tanpa harus mencampuri dan mengintervensi fungsi, peran, dan tugas setiap lembaga negara. Dalam siaran pers yang diedarkan Biro Humas dan Luar Negeri BPK dikatakan, BPK akan mengemukakan bahwa lembaga-lembaga negara, termasuk lembaga pemerintah, harus terus berkomunikasi dan terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan. BPK, dalam pertemuan tersebut, menyampaikan perkembangan pembangunan pusat data BPK yang akan digunakan untuk melakukan pemeriksaan yang berbasis elektronik atau disebut dengan e-audit.
No comments:
Post a Comment