JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia segera mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Libya. Koordinator Satgas Evakuasi Libya, Hassan Wirajuda mengatakan, kemungkinan pemerintah lebih dulu mengevakuasi 210 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang direkrut perusahaan konstruksi Indonesia, PT Wijaya Karya untuk pembuatan jalan raya dan jembatan di Libya. Sebanyak 210 TKI itu berkumpul di suatu tempat yang berjarak 5 kilometer dari Kota Tripoli, tempat aksi massa berlangsung. "Yang agak matang itu persiapannya dalam artian satu, jumlah warga yang tinggalnya bersamaan, adalah karyawan Wika (Wijaya Karya). Kita akan dahulukan karena karyawannya sudah berkumpul. Itu yang sudah mudah dibayangkan," kata Hassan usai mengikuti rapat koordinasi terkait evakuasi WNI di Kementrian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, Kamis (24/2/2011). Sometimes the most important aspects of a subject are not immediately obvious. Keep reading to get the complete picture.
PT Wijaya Karya, tambah Hassan, telah menyiapkan pesawat kapasitas kecil untuk membantu evakuasi WNI tersebut. Rencananya, 210 TKI PT Wijaya Karya tersebut, lanjut Hassan, akan diamankan terlebih dahulu di Jordania sebelum kembali ke Indonesia. Hassan berharap, dalam hitungan hari pemerintah dapat mengevakuasi WNI tersebut. Dia juga mengatakan, sebaran WNI di Libya berbeda dengan di Mesir. Sebanyak 870 WNI di Libya tersebar di banyak titik sehingga sulit dikumpulkan. Selain karyawan PT Wijaya Karya, WNI yang telah berkumpul pada satu titik adalah para mahasiswa. Sebanyak 130 mahasiswa tinggal di asrama universitas setempat. "Konsentrasi kelompok kedua yang besar adalah mahasiwa, 150 orang, dijamin akan aman oleh pihak universitas. Kita juga lagi-lagi akan tanya ke Dubes untuk memastikan mereka aman atau tidak," ungkap Hassan.
PT Wijaya Karya, tambah Hassan, telah menyiapkan pesawat kapasitas kecil untuk membantu evakuasi WNI tersebut. Rencananya, 210 TKI PT Wijaya Karya tersebut, lanjut Hassan, akan diamankan terlebih dahulu di Jordania sebelum kembali ke Indonesia. Hassan berharap, dalam hitungan hari pemerintah dapat mengevakuasi WNI tersebut. Dia juga mengatakan, sebaran WNI di Libya berbeda dengan di Mesir. Sebanyak 870 WNI di Libya tersebar di banyak titik sehingga sulit dikumpulkan. Selain karyawan PT Wijaya Karya, WNI yang telah berkumpul pada satu titik adalah para mahasiswa. Sebanyak 130 mahasiswa tinggal di asrama universitas setempat. "Konsentrasi kelompok kedua yang besar adalah mahasiwa, 150 orang, dijamin akan aman oleh pihak universitas. Kita juga lagi-lagi akan tanya ke Dubes untuk memastikan mereka aman atau tidak," ungkap Hassan.
No comments:
Post a Comment