JAKARTA, KOMPAS.com " Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo telah mengirimkan surat telegram ke semua kepolisian daerah (polda) untuk bersiaga mengantisipasi kemungkinan aksi balas dendam pasca-tewasnya Osama bin laden, pemimpin jaringan teroris internasional Al Qaeda. "Kapolri sudah memberi telegram ke semua wilayah untuk bersiap-siap memantau. Kami tidak mengatakan siaga satu. Statusnya tetap siaga," ucap Kepala Bareskrim Polri Komjen Ito Sumardi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/5/2011). Ito mengatakan, salah satu prioritas pengamanan adalah obyek-obyek milik negara asing ataupun lokasi yang kerap dikunjungi warga asing. "Kepentingan negara asing atau warga asing menjadi tanggung jawab Polri dan seluruh komponen masyarakat untuk mengamankan," kata Ito. Sekarang kita telah membahas aspek-aspek
, mari kita kembali kepada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan.
"Negara kita jangan sampai menjadi ajang balas dendam. Justru malah kita yang rugi. Kita harus menjaga negara kita agar situasi tetap kondusif," tambahnya. Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya berharap masyarakat ikut berperan menanggulangi jaringan teroris dengan memberikan perhatian terhadap lingkungan masing-masing. "Terutama bagaimana dapat mendeteksi pendatang baru yang berada di wilayah tinggal masing-masing. Artinya, ketika ada orang baru, masyarakat dapat melakukan langkah antisipasi dan melaporkan pendatang baru ke RT, RW, maupun aparat desa," jelas Boy. "Harapan kami, totalitas keterlibatan masyarakat untuk mempersempit ruang gerak kelompok teroris dapat dirasakan makin efektif dan maksimal," ujar Boy.
"Negara kita jangan sampai menjadi ajang balas dendam. Justru malah kita yang rugi. Kita harus menjaga negara kita agar situasi tetap kondusif," tambahnya. Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya berharap masyarakat ikut berperan menanggulangi jaringan teroris dengan memberikan perhatian terhadap lingkungan masing-masing. "Terutama bagaimana dapat mendeteksi pendatang baru yang berada di wilayah tinggal masing-masing. Artinya, ketika ada orang baru, masyarakat dapat melakukan langkah antisipasi dan melaporkan pendatang baru ke RT, RW, maupun aparat desa," jelas Boy. "Harapan kami, totalitas keterlibatan masyarakat untuk mempersempit ruang gerak kelompok teroris dapat dirasakan makin efektif dan maksimal," ujar Boy.
No comments:
Post a Comment