Wednesday, August 24, 2011

DPR Cuma Tukang Stempel

Ketika Anda belajar tentang sesuatu yang baru, mudah merasa kewalahan oleh jumlah informasi relevan yang tersedia. Artikel informatif akan membantu Anda berfokus pada titik sentral.
JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketua DPR Marzuki Alie mengakui lembaga yang dipimpinnya tak berbeda jauh dengan kondisinya pada masa Orde Baru, menjadi tukang stempel pemerintah. Hal ini terutama terlihat saat DPR menjalankan fungsinya sebagai lembaga yang bertanggung jawab juga dalam menyusun anggaran (hak bujet).

"Masalah bujeting ini kita tak punya analis dan supporting system yang baik. DPR sekarang ini tak lebih baik dari zaman Orde Baru, hanya menjadi tukang stempel juga," kata Marzuki di Jakarta, Rabu (24/8/2011).

Sebagian besar informasi ini berasal langsung dari pro
. Hati-hati membaca untuk mengakhiri hampir menjamin bahwa Anda akan tahu apa yang mereka ketahui.

Menurut Marzuki, meski pun DPR memiliki kewenangan membahas anggaran hingga satuan tiga alias ikut membahas dokumen anggaran yang memuat deskripsi program dan rincian alokasi pagu anggaran per program, akan tetapi para wakil rakyat tidak punya kemampuan membahasnya seperti yang dimiliki pemerintah.

"DPR misalnya tak punya data base makro ekonomi, sehingga tak tahu apa yang terjadi dengan pengaruh kondisi ekonomi terhadap penyusunan anggaran," katanya. Menurut Marzuki, kualitas DPR yang seperti itu juga menjadi salah satu kesalahan partai politik yang tidak siap mendudukkan kader yang mumpuni untuk duduk di DPR.

"Kita perlu waktu lama untuk membangun konsolidasi demokrasi," katanya.

Apakah ada benar-benar ada informasi tentang
yang nonesensial? Kita semua melihat hal-hal dari sudut yang berbeda, sehingga sesuatu yang relatif tidak signifikan untuk yang satu akan sangat penting untuk yang lain.

No comments:

Post a Comment