Saturday, August 27, 2011

Presiden Minta Data Pasti Zakat

Artikel berikut berisi informasi terkait yang mungkin menyebabkan Anda untuk mempertimbangkan kembali apa yang Anda pikir Anda mengerti. Yang paling penting adalah untuk belajar dengan pikiran terbuka dan bersedia untuk merevisi pemahaman Anda jika perlu.
JAKARTA, KOMPAS.com " Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) segera merekap seluruh data jumlah zakat dan pemberi zakat (muzaki) di seluruh Indonesia.


Kepala Baznas Didin Hafidudin mengatakan, harapan itu disampaikan Presiden seusai memberikan zakat pribadi dan keluarga besar di Puri Cikeas, Sabtu (27/8/2011).

"Beliau harapkan pada tahun ini segera didapat data yang pasti tentang berapa sebenarnya jumlah zakat masyarakat kita, berapa besarnya orang yang berzakat. Jadi, ada data-data yang konkret dari seluruh Indonesia, baik yang dilakukan Baznas, badan amil zakat daerah, maupun lembaga-lembaga amil zakat lain," ungkapnya.

Waktu terbaik untuk belajar tentang
adalah sebelum Anda berada di tengah-tengah hal. Wise pembaca akan terus membaca untuk mendapatkan beberapa pengalaman berharga
sementara itu masih bebas.

Didin mengatakan, Presiden mengharapkan data-data tersebut sudah dapat diperoleh paling lambat awal Oktober. Data-data tersebut, menurut dia, diinginkan Presiden untuk menjadi bagian sinergi dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Beliau ingin membantu kesejahteraan masyarakat dilakukan secara sinergis. Pertama, kan ada dana dari APBN, biasa dari pajak, dan kedua ada dari non-APBN, seperti dari zakat ini. Nah, beliau sampaikan berapa sebenarnya zakat yang terkumpul dan untuk apa penggunaannya secara meyakinkan, secara terbuka, sehingga masyarakat semakin yakin dan sadar untuk berzakat melalui amil zakat," katanya.

Didin menyatakan, pihaknya sedang dalam tahap mengumpulkan data dari pusat hingga daerah di semua provinsi. Menurut dia, kecenderungan jumlah zakat pada tahun ini naik dari tahun lalu. Jika tahun lalu jumlah zakat yang terkumpul Rp 1,5 triliun, Didin optimistis jumlahnya tahun ini mencapai Rp 2 triliun.

"Apalagi kalau terus dapat dukungan penuh dari Presiden dan semuanya, kita harapkan sebenarnya potensi zakat yang besar itu pada tahun-tahun mendatang, paling tidak lima tahun mendatang itu bisa sampai 20 persen atau 25 persen. Kalau 20 persen saja kan bisa Rp 40 triliun," ungkapnya.

Didin juga berharap dengan target yang makin besar, pengelolaannya juga tetap berjalan transparan sehingga masyarakat makin percaya.

Semoga bagian di atas telah berkontribusi untuk pemahaman Anda tentang
. Berbagi pemahaman baru Anda tentang
dengan orang lain. Mereka akan berterima kasih untuk itu.

No comments:

Post a Comment