JAKARTA, KOMPAS.com " Para tokoh masyarakat yang memberi dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mengusut tuntas kasus korupsi mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin juga memberi dukungan keberanian kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden didorong agar melakukan langkah aktif sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan untuk melindungi seluruh warga dari serangan balik koruptor. Saya percaya bahwa apa yang Anda telah membaca sejauh ini informatif. Bagian berikut ini harus pergi jauh ke arah membersihkan setiap ketidakpastian yang mungkin tetap.
Dukungan tersebut diberikan lewat Seruan Penyelamatan Bangsa yang ditandatangani oleh sejumlah tokoh nasional. Mereka adalah Anies Baswedan, Anita Wahid, Bambang Widodo Umar, Beni Susetyo, Betty S Alisjahbana, Burhan Muhtadi, Chatarina Widyasrini, Clara Yuwono, Danang Widoyoko, Eep S Fattah, Eddy Swandi Hamid, Endriartono Sutarto, Erry R Hardjapamekas, Faisal Basri, Febri Diansyah, Hamid Chalid, Ikrar Nusa Bhakti, Imam Prasodjo, Karlina Supelli, Komaruddin Hidayat, Ligwina Poerwo-Hananto, Maggy Horkoruw, M Ichsan Loulembah, Mas Achmad Santosa, Monica Tanuhandaru, Mustaghfirein, Natalia Soebagjo, Ratih Sanggarwati, Rhenald Kasali, Saldi Isra, Sri Palupi, Teten Masduki, Tika Makarim, Todung Mulya Lubis, Usman Hamid, Yenni Wahid, Yunarto Wijaya, Zainal Arifin Mochtar, dan Zumrotin K Susilo. Selain meminta perlindungan dari serangan balik koruptor, para tokoh jugameminta Presiden melindungi segenap warga bangsa dari kebijakan yang tidak berpihak pada kebutuhan dasar rakyat banyak, dari pemiskinan terstruktur karena penguasaan sumber daya ekonomi oleh segelintir kelompok, dari ketidakpastian hukum dan penegakan hukum yang adil, serta dari kebijakan pemerintah yang diambil atas dasar kepentingan politik jangka pendek.
Dukungan tersebut diberikan lewat Seruan Penyelamatan Bangsa yang ditandatangani oleh sejumlah tokoh nasional. Mereka adalah Anies Baswedan, Anita Wahid, Bambang Widodo Umar, Beni Susetyo, Betty S Alisjahbana, Burhan Muhtadi, Chatarina Widyasrini, Clara Yuwono, Danang Widoyoko, Eep S Fattah, Eddy Swandi Hamid, Endriartono Sutarto, Erry R Hardjapamekas, Faisal Basri, Febri Diansyah, Hamid Chalid, Ikrar Nusa Bhakti, Imam Prasodjo, Karlina Supelli, Komaruddin Hidayat, Ligwina Poerwo-Hananto, Maggy Horkoruw, M Ichsan Loulembah, Mas Achmad Santosa, Monica Tanuhandaru, Mustaghfirein, Natalia Soebagjo, Ratih Sanggarwati, Rhenald Kasali, Saldi Isra, Sri Palupi, Teten Masduki, Tika Makarim, Todung Mulya Lubis, Usman Hamid, Yenni Wahid, Yunarto Wijaya, Zainal Arifin Mochtar, dan Zumrotin K Susilo. Selain meminta perlindungan dari serangan balik koruptor, para tokoh jugameminta Presiden melindungi segenap warga bangsa dari kebijakan yang tidak berpihak pada kebutuhan dasar rakyat banyak, dari pemiskinan terstruktur karena penguasaan sumber daya ekonomi oleh segelintir kelompok, dari ketidakpastian hukum dan penegakan hukum yang adil, serta dari kebijakan pemerintah yang diambil atas dasar kepentingan politik jangka pendek.
No comments:
Post a Comment