JAKARTA, KOMPAS.com- Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, M. Amari mengatakan, tidak terdapat catatan di Kejaksaan Agung yang menyatakan Ketua MPR Taufik Kiemas sebagai tersangka dalam suatu tindak pidana korupsi. Ia berjanji akan meneliti ulang kasus-kasus korupsi yang masuk ke Kejaksaan Agung. "Setahu saya di Kejaksaan Agung tidak ada kasusnya TK (Taufik Kiemas). Ya, nanti saya review-lah," ungkap Amari di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (14/3/2011) usai menerima perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Semakin banyak informasi otentik tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah Anda tahu, semakin banyak orang mungkin adalah untuk mempertimbangkan Anda ahli Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah. Baca terus untuk fakta Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah bahkan lebih yang Anda dapat berbagi.
Seperti diberitakan, pemberitaan harian Australia The Age, Jumat (11/3/2011), bertajuk "Yudhoyono Abused Power" menuding Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengintervensi proses hukum terhadap dugaan korupsi yang dilakukan Taufik Kiemas selama istrinya Megawati memerintah. Informasi tersebut bersumber dari WikiLeaks, situs milik Julian Assange yang membocorkan kawat-kawat rahasia Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Disebutkan, setelah menjadi Presiden pada 2004 Presiden Yudhoyono meminta Hendarman Supandji yang saat itu menjabat Jaksa Agung Muda Pidana Khusus menghentikan upaya penuntutan terhadap Taufik Kiemas. Dalam sebuah kesempatan, Kiemas enggan berkomentar. Dia menyerahkan persoalan lebih lanjut kepada DPP PDI-Perjuangan. Sementara, Duta Besar Amerika, Scot Marciel, Jumat (11/3/2011) menyatakan, kawat-kawat diplomatik Kedutaan Amerika di Jakarta yang dikutip Wikileaks merupakan informasi mentah yang belum dapat dipertanggungjawabkan.
Seperti diberitakan, pemberitaan harian Australia The Age, Jumat (11/3/2011), bertajuk "Yudhoyono Abused Power" menuding Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengintervensi proses hukum terhadap dugaan korupsi yang dilakukan Taufik Kiemas selama istrinya Megawati memerintah. Informasi tersebut bersumber dari WikiLeaks, situs milik Julian Assange yang membocorkan kawat-kawat rahasia Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Disebutkan, setelah menjadi Presiden pada 2004 Presiden Yudhoyono meminta Hendarman Supandji yang saat itu menjabat Jaksa Agung Muda Pidana Khusus menghentikan upaya penuntutan terhadap Taufik Kiemas. Dalam sebuah kesempatan, Kiemas enggan berkomentar. Dia menyerahkan persoalan lebih lanjut kepada DPP PDI-Perjuangan. Sementara, Duta Besar Amerika, Scot Marciel, Jumat (11/3/2011) menyatakan, kawat-kawat diplomatik Kedutaan Amerika di Jakarta yang dikutip Wikileaks merupakan informasi mentah yang belum dapat dipertanggungjawabkan.
No comments:
Post a Comment