JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Partai Keadilan (PK) yang menjadi cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Syamsul Balda, mengatakan, tetap menghormati proses hukum dan mekanisme yang berlaku untuk menyelesaikan kisruh PKS akibat tudingan pendiri PKS Yusuf Supendi terhadap tiga elit PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, Anis Matta dan Hilmi Aminuddin. Namun, Syamsul sendiri tak mau berburuk sangka. Menurutnya, Yusuf tentu tak sembarangan dengan pengaduannya. "Orang sekapasitas beliau yang juga pendiri PK tentu ketika mnyampaikan sesuatu pasti punya data fakta, saksi, dan bukti. Dia tidak mungkin fitnah. Kalau itu fitnah, sama saja dengan bunuh diri. Saya rasa beliau tidak bunuh diri," ungkapnya kepada wartawan melalui hubungan telepon, Senin (21/3/2011). Jika Anda dasar apa yang Anda lakukan pada informasi yang tidak akurat, Anda mungkin akan tidak menyenangkan terkejut oleh konsekuensi. Pastikan Anda mendapatkan cerita Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah keseluruhan dari sumber-sumber informasi.
Mantan Wakil Presiden PK yang juga pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PK pada periode 1999-2004 ini menilai, tindakan Yusuf sebagai bentuk kekecewaannya karena merasa didzalimi oleh sejumlah elit PKS. "Dia sudah minta islah di internal partai. Tapi tidak bisa. Akhirnya lari ke BK DPR RI," tambahnya. Mengapa kemudian muncul peristiwa yang membuat Yusuf merasa didzalimi? Syamsul mengatakan, ini diakibatkan perubahan wajah PK ke PKS yang sangat berbeda. " PKS itu memang jauh berbeda dengan PK. PKS lebih pragmatis, PK dulu idealis," tandasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, mantan kader PKS, Yusuf Supendi berencana melaporkan elite PKS ke KPK atas dugaan penggelapan dana kampanye sebesar Rp10 miliar dalam pemilihan calon Gubernur DKI Jakarta, dimana PKS mengusung Adang Daradjatun. Ketua DPP PKS, Mustafa Kamal mengatakan, pihaknya tak ambil pusing dengan langkah yang diambil Yusuf.
Mantan Wakil Presiden PK yang juga pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PK pada periode 1999-2004 ini menilai, tindakan Yusuf sebagai bentuk kekecewaannya karena merasa didzalimi oleh sejumlah elit PKS. "Dia sudah minta islah di internal partai. Tapi tidak bisa. Akhirnya lari ke BK DPR RI," tambahnya. Mengapa kemudian muncul peristiwa yang membuat Yusuf merasa didzalimi? Syamsul mengatakan, ini diakibatkan perubahan wajah PK ke PKS yang sangat berbeda. " PKS itu memang jauh berbeda dengan PK. PKS lebih pragmatis, PK dulu idealis," tandasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, mantan kader PKS, Yusuf Supendi berencana melaporkan elite PKS ke KPK atas dugaan penggelapan dana kampanye sebesar Rp10 miliar dalam pemilihan calon Gubernur DKI Jakarta, dimana PKS mengusung Adang Daradjatun. Ketua DPP PKS, Mustafa Kamal mengatakan, pihaknya tak ambil pusing dengan langkah yang diambil Yusuf.
No comments:
Post a Comment