JAKARTA, KOMPAS.com- Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi mengungkapkan bahwa KPK menilai penting informasi yang disampaikan tersangka dugaan suap pembangunan wisma atlet soal nama-nama lain yang diduga terlibat dalam kasus itu. Namun, KPK belum dapat menindaklanjuti informasi yang disampaikan mantan bendahara umum Partai Demokrat itu jika Nazar tidak menyampaikannya langsung kepada penyidik KPK. "Sebaiknya Pak MN (M Nazaruddin) datang ke KPK. Itu (informasi) menarik, penting itu kalau benar informasi itu, akan lebih baik jika informasi itu disampaikan detil," kata Johan di Gedung KPK Jakarta, Senin (4/7/2011). Kadang-kadang aspek yang paling penting dari subjek tidak segera jelas. Jauhkan membaca untuk mendapatkan gambaran yang lengkap.
Johan berjanji, pihaknya akan mendalami informasi yang disampaikan Nazar jika anggota Komisi VII itu menuangkannya dalam berita acara pemeriksaan. "Kan tujuan kita menuntaskan kasus ini. Tidak bisa kita hanya baca berita," ucap Johan. Dia juga menegaskan bahwa KPK tidak tebang pilih dalam mengusut tuntas kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games yang melibatkan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, Direktur Pemasaran PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang, dan Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah Mohamad El Idris itu. Sebelumnya, Nazaruddin mengungkapkan sejumlah nama anggota DPR yang menurutnya turut terlibat dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games seperti Angelina Sondakh, Wayan Koster, dan Mirwan Amir. Dia juga menyebutkan bahwa Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng serta Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum turut menerima uang terkait pengamanan proyek senilai Rp 191 miliar itu. Hanya saja, Nazar mengungkapkan semua informasi itu melalui BlackBerry Messanger yang dikirimkan kepada wartawan. Nazaruddin hingga kini belum diperiksa di Gedung KPK. Dia kini berada di Singapura dengan alasan berobat.
Johan berjanji, pihaknya akan mendalami informasi yang disampaikan Nazar jika anggota Komisi VII itu menuangkannya dalam berita acara pemeriksaan. "Kan tujuan kita menuntaskan kasus ini. Tidak bisa kita hanya baca berita," ucap Johan. Dia juga menegaskan bahwa KPK tidak tebang pilih dalam mengusut tuntas kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games yang melibatkan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, Direktur Pemasaran PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang, dan Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah Mohamad El Idris itu. Sebelumnya, Nazaruddin mengungkapkan sejumlah nama anggota DPR yang menurutnya turut terlibat dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games seperti Angelina Sondakh, Wayan Koster, dan Mirwan Amir. Dia juga menyebutkan bahwa Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng serta Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum turut menerima uang terkait pengamanan proyek senilai Rp 191 miliar itu. Hanya saja, Nazar mengungkapkan semua informasi itu melalui BlackBerry Messanger yang dikirimkan kepada wartawan. Nazaruddin hingga kini belum diperiksa di Gedung KPK. Dia kini berada di Singapura dengan alasan berobat.
No comments:
Post a Comment