JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi melanjutkan proses rekonstruksi kasus dugaan suap pembangunan Wisma Atlet Sea Games di Gedung Kementerian Pemuda dan Olah Raga, Jumat ( 17/6/2011 ) sore. Rekonstruksi itu melibatkan tiga tersangka yakni Sekretaris Menpora Wafid Muharam, mantan Direktur Pemasaran PT Anak Negeri Mindo Manulang, dan Direktur Pemasaran PT Duta Graha Indah Mohamad El Idris. Ketiganya datang melalui pintu belakang Gedung Kemenpora dengan kawalan penyidik KPK, polisi, dan pengamanan internal sekitar pukul 15.10. Mereka lalu menuju kantor Sesmenpora di lantai III melalui pintu darurat. Setelah berada di dalam kantor Sesmenpora sekitar 5 menit, rekonstruksi dimulai di ruang tunggu kantor. Rosa dan Idris duduk di sofa yang berada di depan lift. Adapun Wafid tetap di dalam kantor. Adegan ke 21 itu lalu difoto dan direkam kamera video oleh penyidik. Idris yang mengenakan batik lengan panjang warna cokelat dan Rosa yang mengenakan dress warna hitam tampak tak membawa barang bawaan. Setelah duduk, keduanya lalu masuk melalui pintu ruang TU Sesmen yang terletak di samping sofa setelah dipersilahkan petugas internal. Rekonstruksi lalu dilanjutkan di dalam kantor. Tak jelas adegan apa yang dilakukan didalam. Selama rekonstruksi itu, disiapkan satu tabung oksigen untuk Rosa. Informasi tentang
disajikan di sini akan melakukan salah satu dari dua hal: baik itu akan memperkuat apa yang anda ketahui tentang
atau akan mengajari Anda sesuatu yang baru. Keduanya hasil yang baik.
"Buat bu Rosa. Asma," kata salah seorang petugas. Seperti diketahui, penyidik KPK menemukan barang bukti di dalam kantor Sesmenpora berupa tiga lembar cek senilai Rp 3,2 miliar, uang tunai sebesar 128.148 dollar AS, 13.070 dollar Australia, 1.955 euro, dan Rp 73 juta. Setelah rekonstruksi di dalam, ketiganya keluar kantor lalu turun dengan lift. Adegan terakhir yakni ketika Idris dan Rosa di lorong lantai dasar. Disitu lah mereka ditangkap. Setelah semua rampung sekitar pukul 16.20, ketiganya dibawa penyidik dengan dua mobil. Wafid dan Idris dibawa dengan mobil tahanan bernomor polisi B 8593 dan Rosa dibawa mobil Toyota Kijang bernomor polisi B 1947 UFT. Rencananya, rekonstruksi akan dilakukan di kantor PT Permai Grup di daerah Warung Buncit, Jakarta Selatan. Sebelum dibawa ke Gedung Kemenpora, rekonstruksi dilakukan di Restoran Arkadia Senayan dan dan kantor PT DGI. Total 33 adegan dilakukan di tiga tempat itu. Saat rekonstruksi dimulai, Menpora Andi Mallarangeng tampak meninggalkan gedung. Kepada wartawan, Andi mempersilakan KPK untuk melakukan rekonstruksi. "Kita sejak awal siap bekerja sama penuh dengan KPK untuk menuntaskan kasus ini. Yang salah harus bertanggung jawab secara hukum. Yang tidak salah ya tidak salah," kata Andi.
"Buat bu Rosa. Asma," kata salah seorang petugas. Seperti diketahui, penyidik KPK menemukan barang bukti di dalam kantor Sesmenpora berupa tiga lembar cek senilai Rp 3,2 miliar, uang tunai sebesar 128.148 dollar AS, 13.070 dollar Australia, 1.955 euro, dan Rp 73 juta. Setelah rekonstruksi di dalam, ketiganya keluar kantor lalu turun dengan lift. Adegan terakhir yakni ketika Idris dan Rosa di lorong lantai dasar. Disitu lah mereka ditangkap. Setelah semua rampung sekitar pukul 16.20, ketiganya dibawa penyidik dengan dua mobil. Wafid dan Idris dibawa dengan mobil tahanan bernomor polisi B 8593 dan Rosa dibawa mobil Toyota Kijang bernomor polisi B 1947 UFT. Rencananya, rekonstruksi akan dilakukan di kantor PT Permai Grup di daerah Warung Buncit, Jakarta Selatan. Sebelum dibawa ke Gedung Kemenpora, rekonstruksi dilakukan di Restoran Arkadia Senayan dan dan kantor PT DGI. Total 33 adegan dilakukan di tiga tempat itu. Saat rekonstruksi dimulai, Menpora Andi Mallarangeng tampak meninggalkan gedung. Kepada wartawan, Andi mempersilakan KPK untuk melakukan rekonstruksi. "Kita sejak awal siap bekerja sama penuh dengan KPK untuk menuntaskan kasus ini. Yang salah harus bertanggung jawab secara hukum. Yang tidak salah ya tidak salah," kata Andi.
No comments:
Post a Comment